2 Mei 2025 - 20:43
Sayyid Abdul Malik al-Houthi: Proyek Qurani adalah Jawaban Strategis terhadap Perang Keras dan Lunak Musuh

Sayyid Abdul Malik Badruddin al-Houthi, dalam pidatonya memperingati tahun ke-21 peluncuran slogan “al-Sharkhah fi Wajh al-Mustakbirin” (teriakan di wajah kaum arogan), menegaskan bahwa proyek Qurani merupakan respons strategis dan menyeluruh terhadap seluruh bentuk agresi militer dan ideologis musuh-musuh Islam, terutama Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA– Pemimpin Gerakan Ansarullah Yaman, Sayyid Abdul Malik Badruddin al-Houthi, dalam pidatonya memperingati tahun ke-21 peluncuran slogan “al-Sharkhah fi Wajh al-Mustakbirin” (teriakan di wajah kaum arogan), menegaskan bahwa proyek Qurani merupakan respons strategis dan menyeluruh terhadap seluruh bentuk agresi militer dan ideologis musuh-musuh Islam, terutama Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel.

Beliau menyampaikan bahwa proyek Qurani adalah tandingan utama dari proyek Amerika-Zionis yang bertujuan untuk menguasai tidak hanya wilayah, tetapi juga pikiran, budaya, dan definisi nilai-nilai umat Islam. “Proyek Qurani tidak hanya mengungkap konspirasi musuh, tetapi juga menawarkan solusi nyata. Ia menyebarkan semangat tanggung jawab, kesadaran, perlawanan terhadap kezaliman, dan keyakinan kepada Allah SWT,” ujarnya.

Sayyid al-Houthi menyoroti lemahnya keterlibatan dunia Islam terhadap isu Palestina sebagai bukti keberhasilan proyek infiltrasi budaya yang dilakukan musuh. Ia menyatakan bahwa dalam dua dekade terakhir, terjadi penurunan drastis dalam reaksi publik terhadap penderitaan rakyat Palestina, yang mendorong sejumlah rezim Arab berani secara terbuka bersekutu dengan entitas Zionis.

Lebih lanjut, beliau menguraikan dua dimensi perang yang dijalankan oleh musuh: Perang keras melalui agresi militer, blokade, dan kekerasan bersenjata; dan Perang lunak melalui propaganda media, infiltrasi budaya, serta pembentukan opini yang menyesatkan di tengah umat.

“Musuh ingin menanamkan rasa putus asa dan ketidakpedulian di kalangan umat agar mereka menjauh dari perlawanan. Proyek Qurani hadir sebagai tameng terhadap semua ini,” tegasnya.

Pemimpin Ansarullah menegaskan bahwa pengalaman rakyat Yaman membuktikan keberhasilan proyek Qurani dalam menghadapi segala bentuk tekanan. “Dengan keimanan dan bimbingan Alquran, bangsa Yaman telah memilih jalan kemuliaan dan keteguhan,” tambahnya.

Terkait slogan revolusioner “Matilah Amerika, Matilah Israel”, Sayyid al-Houthi menegaskan bahwa semboyan ini adalah manifestasi kesetiaan terhadap nilai-nilai Qurani dan bukan semboyan emosional yang sesaat.

Beliau juga memperingatkan bahwa sebagian elemen di tubuh umat Islam telah dimanfaatkan sebagai alat musuh untuk menebar perpecahan melalui isu sektarian, etnis, dan lokalitas. Proyek-proyek semacam ini, menurutnya, berada dalam kerangka kepentingan Amerika dan Israel.

Di akhir pidatonya, Sayyid Abdul Malik menegaskan pentingnya melanjutkan jalan Qurani dan revolusioner dalam menghadapi konspirasi global. Ia mengatakan bahwa setiap kemenangan yang diraih bangsa Yaman adalah bukti kebenaran dan keberkahan dari proyek Qurani yang menjadi kebutuhan mendesak bagi seluruh umat Islam di masa kini.

Your Comment

You are replying to: .
captcha